Minggu, 10 November 2013

KERAJAAN KEDIRI



Pada akhir pemerintahannya, Airlangga kesulitan menunjuk penggantinya. Hal ini disebabkan putri mahkota Sanggramawijaya menolak menjadi raja dan lebih memilih menjadi petapa. Tahta kemudian diserahkan kepada kedua anak laki-lakinya, yaitu Jayengrana dan Jayawarsa. Untuk menghindari perselisihan diantara keduanya, kerajaan dibagi dua dengan batas Gunung Kawi  atas bantuan Empu Barada, yaitu Jenggala dengan ibukota nya Kahuripan dan Panjalu dengan ibu kotanya Daha (Kediri).
 Raja pertama yang muncul dalam pentas sejarah setelah masa Airlangga ialah Sri Jayawarsa dengan prasastinya yang berangka tahun 1104 M. Selanjutnya berturut-turut raja-raja yang berkuasa di Kediri ialah Bameswara (1115-1130), Jayabaya (1130-1160), Sarweswara (1160-1170),  Aryyeswara (1170-1180), Gandra (1181), Srengga  (1190-1200), dan Kertajaya (1200-1222). Pada tahun 1222 terjadi Perang Ganter  antara Ken Arok dengan Kertajaya. Ken Arok dengan bantuan para brahmana berhasil mengalahkan Kertajaya di Ganter (Pujon Malang). Dengan demikian berakhirlah riwayat Kerajaan Kediri.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar